Banyak orang yang begitu sulit melupakan perbuatan orang lain dan kisah-kisah yang menyakitkan. Mereka menyimpan kebencian di dalam hati sehingga menjadi akar kepahitan yang ditanggung sepanjang hidup. Dendam dan kebencian memenuhi hati dan pikiran sehingga tidak bisa menikmati indahnya kehidupan ini. Mengapa? Sesuatu yang menyakitkan sangat sulit dilupakan, sulit dimaafkan. Tetapi kebaikan dan pertolongan orang lain cepat sekali dilupakan. Hal ini disebabkan karena kita lebih memilih mengabadikan kepedihan dan pengalaman pahit daripada mengabadikan kebaikan dan pengalaman indah dengan sesama.
Ada sebuah kisah tentang 2 sahabat yang sedang berjalan-jalan menyusuri pantai yang berpasir. Mereka asyik membicarakan sesuatu sehingga terjadilah sedikit perdebatan yang mengakibatkan mereka bertengkar. Salah satu dari mereka menendang kaki sahabatnya. Meski merasa sakit, teman yang kakinya ditendang itu diam dan menahan rasa sakitnya. Dengan jarinya ia menulis di pasir, “Hari ini sahabatku menendang kakiku.” Mereka terus berjalan, sampai mereka tiba di ujung pantai yang dipenuhi bebatuan tajam. Karena tidak hati-hati berjalan menaiki batu-batu itu, teman yang kakinya ditendang itu tadi terpeleset dan hampir jatuh ke bawah. Sahabatnya langsung mengulurkan tangan untuk menolongnya. Setelah merasa tenang, ia menulis lagi tetapi kali ini di atas sebuah batu. “Hari ini sahabatku menyelamatkan nyawaku”. Sahabatnya langsung bertanya kepadanya, “Mengapa ketika aku menendangmu engkau menulisnya di atas pasir, tetapi ketika aku menolongmu engkau menulisnya di atas batu?” tanya sahabatnya. Sambil tersenyum sahabat yang baru ditolongnya menjawab, “Apabila seseorang menyakiti dan mengecewakan kita, kita harus menulisnya di atas pasir, dimana angin dan gelombang pengampunan akan menghilangkannya. Sedangkan setiap perbuatan kasih dan kebaikan harus dituliskan di atas batu hati kita dimana tidak akan pernah ada sesuatu yang dapat menghapusnya.”
Sejauh Timur dari Barat telah dijauhkan Tuhan setiap dosa dan pelanggaran kita dan Ia pun ingin agar kita tidak mengukir di dalam hati dan pikiran kita setiap kesalahan dan pelanggaran sesama. Contoh terbaik dari pengampunan adalah apa yang sudah Tuhan lakukan di dalam hidup kita. Kalau kita mau jujur, betapa banyaknya kesalahan, kelemahan dan dosa yang kita temukan di dalam diri kita. Tetapi mengapa Tuhan berkali-kali mengatakan bahwa Ia sangat mengasihi kita? Apakah karena kebaikan yang telah kita lakukan? Sama sekali tidak! Kita hanyalah orang-orang yang memperoleh kemurahan dan anugerah Tuhan dimana Ia tidak pernah menulisakn dosa kita di atas “batu” hatiNya tetapi membuangnya ke dasar laut. Sediakanlah pengampunan yang tidak terbatas dan jangan pernah menuliskan kesalahan dan dosa sesamamu di atas “batu” hatimu. Tulislah kesalahan mereka di atas “pasir” tetapi kebaikan mereka di atas “batu”. Ingatlah bahwa Tuhan juga telah menjauhkan pelanggaranmu.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Tips, trik serta hiburan yang ajibb Cuma ada disini..
ReplyDelete_maksih yah untuk artikel yang telah di sajikan diblog ini..tetap semangat mengarungi serunya dunia bloging
:D