'Mesin Tempur' Foke Tak Tak Mampu Taklukkan Figur Jokowi
Jakarta Didukung parpol-parpol tak membuat Fauzi Bowo (Foke) menang di Pilgub DKI. 'Mesin tempur' Foke ternyata tak mampu menaklukkan kekuatan figur seorang Joko Widodo (Jokowi).
"Mesin parpol efektif tapi tak cukup mengimbangi figur. Pilkada dalam masyarakat majemuk dan rasional, seperti DKI, yang timbangannya lebih tinggi di mata masyarakat adalah figur dibandingkan mesin parpol," kata Sekjen PPP M Romahurmuziy dalam siaran pers, Jumat (21/9/2012).
Menurut Romi, panggilan akrabnya, ini bukan hal baru karena pada Pilkada Jatim tahun 2008 Khofifah Indarparawansa, cagub yang diusung PPP dan partai non parlemen yang totalnya hanya berjumlah 17 persen suara pun, berhasil mendapatkan hampir 50 persen pada putaran kedua.
"Politik pilkada utamanya di tingkat provinsi adalah politik figur, bukan politik parpol ataupun struktur. Sejak 2005, sudah banyak pilkada yang membuktikan bahkan calon yang didukung partai gurem sekalipun mendapatkan kemenangan," papar Romi.
"Nantinya pilpres 2014 juga akan demikian, sebagaimana SBY menang pada pilpres 2004 dengan perolehan PD yang hanya 7 persen dalam pileg 2004," katanya.
Namun, Romi menambahkan, bukan berarti mesin partai koalisi sama sekali tidak bekerja. Dalam hitung cepat Kompas misalnya yang memprediksi suara Foke 47 persen, Foke meningkat 13 persen dari putaran pertama yang dalam real count putaran pertama mendapatkan 34 persen.
"Di hampir seluruh exit poll, tercatat bahwa Foke-Nara didukung oleh lebih dari 60 persen pemilih yang berasal dari parpol pengusung. Bahkan untuk PPP, dukungan warga PPP terhadap Foke-Nara tercatat dalam exit poll sebuah lembaga survei lebih dari 80 persen. Ini juga menunjukkan bahwa mesin PPP bekerja efektif," tandasnya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
hadehh kok ada mesin tempurnya segala ne foke :D
ReplyDeleteselamat buat JOKOWI-BASUKI... semoga tetap amanah menjaga kepercayaan warga Jakarta
ReplyDelete